Minggu, 10 April 2011

Persela Sempurna di Jepara
Minggu, 10 April 2011 - 17:53 wib


JEPARA - Persela Lamongan akhirnya mampu mematahkan tradisi tak pernah menang di luar kandang. Menantang Persijap Jepara di Gelora Bumi Kartini, Persela mencatat kemenangan impresif 2-0 (1-0), Minggu (10/4/2011).

Kemenangan pun tak sekadar keberuntungan, namun mewakili permainan secara keseluruhan di lapangan. Persela tampil jauh lebih cerdas dibanding tuan rumah. Gustavo Lopez dan Zainal Ichwan menjadi kreator gol Persela di menit 35 dan 90.

Kemenangan ini memperpanjang rekor Persela yang selalu menang di putaran kedua Indonesia Super League (ISL). Bontang FC, Persisam Samarinda, Deltra Sidoarjo dan Persijap, terjengkang oleh tim asuhan SUbagkit.

"Ini hasil yang kita harapkan. Alhamdulillah semua bisa tenang di lapangan dan pemain bekerja keras untuk kemenangan ini. Tentu ini sangat berarti bagi langkah Persela berikutnya," cetus Subangkit dihubungi selepas laga.

Sejak awal ia menginstruksikan pemainnya tampil tenang dan tidak tertekan. Walau tanpa diperkuat Charis Yulianto, Zulham Zamrun dan Radouanne Barkaoui, keseimbangan tim sama sekali tak terpengaruh. Walau begitu, Subangkit masih mengeluhkan penyelesaian akhir yang kurang efektif.

Gustavo Lopez pantas menyandang predikat pemain terbaik di laga ini. Visi dan kecerdasannya sulit dibendung pemain tuan rumah. Umpan-umpannya presisi dan memperlihatkan skill tinggi.

Persela mengawali laga dengan percaya diri dan ketenangan tinggi. Dengan memasang pola 4-4-2, tim biru laut mendominasi permainan dan cukup sabar melakukan serangan dengan tempo lambat.

Potensi mencetak gol diperoleh tim asuhan Subangkit menit 14 melalui Kim Young Han yang lolos jebakan offside. Sayang Kim yang kurang percaya diri, justru memberikan bola ke Feri Ariawan yang gagal menaklukkan kiper M Yasir.

Persela benar-benar menginvasi kandang Persijap Jepara dengan permainan efektif. Gustavo Fabian Lopez menjadi key player bagi Persela. Umpan, dribble, mengatur tempo, dilakukan dengan nyaris sempurna dan beberapa kali membuat masalah bagi pertahanan Laskar Kalinyamat.

Permainan Gustavo semakin lengkap setelah ia menjadi otak gol Persela menit 35. Pemain Argentina ini melepaskan tendangan melintir dari sepak pojok. Bola gagal ditangkap M Yasir dan meluncur ke dalam gawang sendiri.

Persijap sendiri tampil jauh di bawah form terbaik. Sebagai tuan rumah yang sebenarnya mengendalikan tempo permainan, malah terbawa alur tim tamu. Tak heran jika peluang hanya menunggu set piece atau bola mati.

Determinasi dan akselerasi Gustavo Lopez masih berlanjut di babak kedua. Umpannya ke Zainal Ichwan kembali nyaris menggandakan skor di menit 59. Sayang gol hasil kerjasama Zainal dengan Feri Ariawan diklaim offside oleh hakim garis. Walau sebenarnya bersih on side.

Anehnya, sebanyak empat hingga lima peluang bersih yang dimiliki Laskar Joko Tingkir selalu gagal. Mood dalam mencetak gol tampaknya sedang kurang bagus, walau secara permainan sudah sempurna.

Di akhir babak kedua, Persela sedikit menurunkan tempo dan membiarkan Persijap lebih menyerang. Sesekali mereka hanya melakukan serangan bali. Sedangkan kubu Persijap tak kenal lelah melakukan tekanan untuk mengejar ketertinggalan.

Emosi yang dibalut tekanan berat membuat tuan rumah semakin sulit membongkar pertahanan berlapis Persela. Sebaliknya, Persijap yang lalai dengan pertahan harus menelan gol kedua saat injury time melalui Zainal Ichwan.

Umpan dari lini tengah disambut Zainal yang melesat ke depan dan sekaligus menaklukkan kiper M Yasir. Benar-benar sebuah kado yang sangat pahit untuk ulang tahun Kota Jepara kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar