REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Kisah tragis kembali dialami wanita tenaga kerja Indonesia (TKI). Kisah tragis itu kali ini dialami oleh Was (27) yang merupakan warga Blok Kidul, Desa/Kecamatan Kedokan Bunder, Idramayu. Was harus pulang dengan menanggung aib dan mengalami tekanan mental yang berat.
Was menjadi korban perkosaan keponakan majikannya di Kuwait. Akibat perkosaan itu, dia hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan. Kini, bayi tersebut terpaksa dibawanya pulang ke kampung halamannya.
Tak hanya itu, Was pun pulang tanpa bisa membawa uang hasil jerih payahnya. Pasalnya, sang majikan tidak membayar gajinya selama dua tahun bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT).
Was menuturkan, pertama berangkat menjadi TKI ke Kuwait melalui perantara PT Trisula di Jakarta. Setelah melengkapi dokumen, dia kemudian diberangkatkan menuju Kuwait pada awal 2007 silam.
Setiba di sana, Was dipekerjakan sebagai PRT pada keluarga Dalila Rasyid. Di keluarga tersebut, dia hanya bekerja selama satu tahun. Tanpa diketahui alasannya, sang majikan mengembalikannya kepada agen di Kuwait.
Setelah tiba di agen, Was kemudian dipekerjakan lagi ke majikan yang lain. Kali ini, dia bekerja menjadi PRT pada keluarga Renji Falak Jon, warga Kuwait berkebangsaan Palestina. ‘’Di keluarga itulah penderitaan saya dimulai,’’ ujar Was, saat ditemui di rumahnya, Ahad (13/2).
Was menuturkan, selama bekerja pada keluarga Renji, dia kerap diperlakukan tidak senonoh oleh kepokan majikannya. Bahkan, dia berulang kali dicoba untuk diperkosa oleh keponakan sang majikan. Beruntung, kala itu dia masih bisa menyelamatkan diri.
Namun, lanjut Was, saat seluruh keluarga majikannya yang lain sedang tidak ada di rumah, tindak perkosaan itu akhirnya terjadi. Keponakan majikannya berhasil memperkosanya hingga akhirnya dia hamil.
Ironisnya, setelah melahirkan bayi perempuan, Was malah dipaksa oleh majikannya untuk pulang ke Indonesia. Tak hanya itu, uang hasil jerih payahnya selama dua tahun bekerja juga dirampas. Dia pun hanya bisa pulang dengan membawa bayi perempuannya.
‘’Uang gaji saya yang dirampas majikan sekitar Rp 30 juta,’’ tutur Was. Tak hanya itu, saat pulang ke Indramayu, dia juga sempat menjadi korban pemerasan oknum sopir pengantar TKI dari Bandara Soekarno-Hatta.
Was menjadi korban perkosaan keponakan majikannya di Kuwait. Akibat perkosaan itu, dia hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan. Kini, bayi tersebut terpaksa dibawanya pulang ke kampung halamannya.
Tak hanya itu, Was pun pulang tanpa bisa membawa uang hasil jerih payahnya. Pasalnya, sang majikan tidak membayar gajinya selama dua tahun bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT).
Was menuturkan, pertama berangkat menjadi TKI ke Kuwait melalui perantara PT Trisula di Jakarta. Setelah melengkapi dokumen, dia kemudian diberangkatkan menuju Kuwait pada awal 2007 silam.
Setiba di sana, Was dipekerjakan sebagai PRT pada keluarga Dalila Rasyid. Di keluarga tersebut, dia hanya bekerja selama satu tahun. Tanpa diketahui alasannya, sang majikan mengembalikannya kepada agen di Kuwait.
Setelah tiba di agen, Was kemudian dipekerjakan lagi ke majikan yang lain. Kali ini, dia bekerja menjadi PRT pada keluarga Renji Falak Jon, warga Kuwait berkebangsaan Palestina. ‘’Di keluarga itulah penderitaan saya dimulai,’’ ujar Was, saat ditemui di rumahnya, Ahad (13/2).
Was menuturkan, selama bekerja pada keluarga Renji, dia kerap diperlakukan tidak senonoh oleh kepokan majikannya. Bahkan, dia berulang kali dicoba untuk diperkosa oleh keponakan sang majikan. Beruntung, kala itu dia masih bisa menyelamatkan diri.
Namun, lanjut Was, saat seluruh keluarga majikannya yang lain sedang tidak ada di rumah, tindak perkosaan itu akhirnya terjadi. Keponakan majikannya berhasil memperkosanya hingga akhirnya dia hamil.
Ironisnya, setelah melahirkan bayi perempuan, Was malah dipaksa oleh majikannya untuk pulang ke Indonesia. Tak hanya itu, uang hasil jerih payahnya selama dua tahun bekerja juga dirampas. Dia pun hanya bisa pulang dengan membawa bayi perempuannya.
‘’Uang gaji saya yang dirampas majikan sekitar Rp 30 juta,’’ tutur Was. Tak hanya itu, saat pulang ke Indramayu, dia juga sempat menjadi korban pemerasan oknum sopir pengantar TKI dari Bandara Soekarno-Hatta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar