Sabtu, 25 Februari 2012

DEBAT: Hadapi Milan, Siapa Pilihan Terbaik Juventus Di Lini Depan?

Setelah 23 pertandingan, Juventus masih belum terkalahkan. Dan hanya dengan 15 pertandingan lagi, mereka akan bergabung dalam klub elit yang sukses menjadi tim tak terkalahkan sepanjang musim Serie A Italia. Namun, upaya Juventus itu akan mendapatkan rintangan terberat saat Bianconeri bertandang ke juara bertahan sekaligus penguasa klasemen AC Milan.
Tim asuhan Antonio Conte ini terkenal dengan permainan bertenaga dengan terus menerus menekan lawan, yang membuat mereka mencatat penguasaan bola yang luar biasa, tapi sayangnya keuntungan itu sering kali menjadi sia-sia. Juventus unggul dalam jumlah tembakan (424) dan tembakan tepat sasaran (152), tetapi hanya duduk di peringkat keenam dalam jumlah gol (36). Bahkan Palermo lebih sering memanfaatkan peluang yang mereka dapatkan (38), meskipun jumlah tembakannya hanya 312, atau berselisih lebih dari 100 tembakan.
Kemenangan 3-1 atas Catania pekan lalu menjadi pertandingan kelima di mana Juventus mencetak lebih dari dua gol dalam satu pertandingan, meskipun mereka sering mendominasi permainan di kebanyakan pertandingan mereka, dan masing-masing empat hasil seri 1-1 dan 0-0 datang saat mereka menguasai bola jauh lebih banyak dari lawan mereka.
TEMBAKAN TOTAL SERIE A
 JUMLAH     GOL   
424 Juventus 36
383 Roma 37
375 Inter 34
369 Milan 48
331 Lazio 38
329 Napoli 41
Dan jelas dalam persiapan lawan Milan, penting bagi Conte untuk memilih tim yang bisa memanfaatkan peluang dengan baik, mengingat mereka akan menghadapi salah satu pertahanan terbaik Serie A. Namun, statistik sejauh ini juga gagal mengambil kesimpulan jelas siapa yang harus dimainkan Conte. Mirko Vucinic memang punya rekor terbaik dalam mencetak gol dibandingkan pemain lain yang tampil sejak awal lebih dari satu pertandingan di lini depan, tetapi striker Montenegro itu hanya mencetak satu gol saat bermain di luar sisi kiri serangan Juventus. Alessandro Matri dan Fabio Quagliarella memang mencetak gol lebih sedikit, tetapi persentase mereka lebih bagus daripada Vucinic.
Rekor Matri melonjak jika ia punya pasangan di lini depan, setelah hanya satu dari 23 tembakannya (4,3%) yang menjadi gol saat ia bermain sendirian sebagai penyerang tengah dengan formasi 4-3-3 atau 4-1-4-1. Sebagai perbandingan, ia mencetak enam gol dari 19 upayanya (31,6%) saat mengawali pertandingan bersama Vucinic atau Quagliarella di sisinya.
Karena Conte sepertinya memilih tampil dengan 3-5-2 akhir-akhir ini, Matri sepertinya menjadi pemain paling cocok dengan formasi itu, ditambah rekor Quagliarella dengan dua gol dari tiga penampilan sejak awal membuat mantan ujung tombak Napoli itu cocok untuk mendampingi Matri. 

Namun jelas, siapapun yang tampil sejak awal, Juventus harus lebih sering memanfaatkan peluang mereka, setelah kegagalan mereka mengalihkan dominasi permainan menjadi gol membuat datang ke San Siro dengan poin lebih sedikit daripada Rossoneri. Penyelesaian lebih baik di 15 pertandingan sisa tentu akan memperbesar peluang mereka untuk tampil sebagai juara di akhir musim.
KESUKSESAN PASANGAN STRIKER JUVENTUS MUSIM INI

BORRIELLO &
QUAGLIARELLA
DEL PIERO &
MATRI
DEL PIERO &
QUAGLIARELLA

TAMPIL DARI AWAL 1 1
1
TEMBAKAN 15 0 8
TEPAT SASARAN 6 0
3
GOL 1 0 1
% TEPAT SASARAN 40% 0%
37.5%
% GOL 6.7% 0% 12.5%
       

DEL PIERO &
VUCINIC
MATRI &
QUAGLIARELLA
MATRI &
VUCINIC

TAMPIL DARI AWAL 1 1
4
TEMBAKAN 5 8 27
TEPAT SASARAN 2 4
11
GOL 1 2 4
% TEPAT SASARAN 40% 50%
40.7%
% GOL 20% 20% 14.8%
       

MATRI ALONE QUAGLIARELLA ALONE VUCINIC ALONE

TAMPIL DARI AWAL 10 1
2
TEMBAKAN 23 1 4
TEPAT SASARAN 5 0
1
GOL 1 0 0
% TEPAT SASARAN 21.7% 0%
25%
% GOL 4.3% 0% 0%


Tidak ada komentar:

Posting Komentar