Jose Mourinho selama beberapa hari terakhir santer diberitakan akan
hengkang dari Real Madrid. Mourinho dikabarkan sudah tidak betah di
Santiago Bernabeau karena berbagai tekanan dari fans dan manajemen
Madrid.
Konflik dengan beberapa pemain senior Los Blancos (yang
sebagian berpaspor Spanyol) ditengarai juga menjadi pemicunya.
Penyebabnya ialah kekalahan Madrid dari musuh bebuyutan Barcelona dengan
skor 1-2 di leg pertama perempat final Copa del Rey, Jumat (20/1) lalu.
Saat
itu Mourinho merasa dikhianati oleh beberapa pemainnya usai
pertandingan. Menurut Marca, Mou merasa tersinggung dengan ucapan
beberapa pemain yang menyinggung taktik yang dipakai saat melawan Barca.
Mou pun lalu menunjuk beberapa pemain yang dinilainya tidak menjalankan
perintahnya di lapangan.
Adalah Sergio Ramos dan Iker Casillas
yang kemudian dikabarkan merasa tersinggung dengan pernyataan Mou
tersebut. Namun keduanya membantah dengan tegas pemberitaan tersebut.
Tapi
gosip Mou akan cabut tak juga reda. Intinya Mou muak dengan badai
kritik terhadap dirinya dan politik yang dilancarkan oleh pemain dan
manajemen klub.
Lalu pantaskah Mourinho dipecat atau mundur dari Real Madrid?
Jika
melihat catatan prestasi dan reputasi pelatih asal Portugal itu, tak
salah jika Madrid mempertahankan Mou minimal hingga akhir musim ini.
Prestasi pria kelahiran Setubal, 26 Januari 1963 itu sudah tidak
diragukan. Ia sukses di tiga klub top di tiga liga top Eropa.
Di Porto ia meraih juara Liga Portugal, Piala Portugal, UEFA Cup dan juara Liga Champions Eropa pada 2004.
Di
musim panas 2004 Mou pindah ke Chelsea. Di musim pertamanya, Mou
berhasil membawa The Blues sukses di Liga Primer, mengalahkan dominasi
Manchester United dan Arsenal yang keduanya dilatih oleh manajer
berpengalaman dan lebih senior.
Mou juga membawa Chelsea merajai
Liga Primer (2005, 2006), Piala FA (2007), Piala Carling (2005, 2007)
dan Community Shield (2005).
Sayang, konflik dengan pemilik klub
Roman Abramovich dan beberapa pemain senior Chelsea membuat Mou didepak
dari kursi manajer Chelsea pada pertengahan musim 2007/2008.
Lalu
pada 2 Juni 2008 Mourinho ditunjuk sebagai pelatih kepala Inter Milan.
Bersama klub biru hitam itu Mou meraih segudang sukses: Scudetto 2009,
2010; Super Cup Italia di 2008; Coppa Italia 2010 dan yang paling
spektakuler ialah Liga Champions Eropa 2010. Artinya di musim 2009/2010,
Mou membawa Inter meraih tiga gelar alias treble.
Nama Jose Mourinho pun masih sering dielu-elukan oleh para fans Inter hingga kini.
Meski mulutnya sering mengeluarkan pernyataan kontroversial, tapi tetap Mourinho adalah pelatih yang luar biasa.
Mantan
seterunya di Inggris atau kini Spanyol tak memiliki catatan prestasi
seperti Mou: Juara di tiga klub top di tiga liga top Eropa!
Mou
memang dikenal dengan taktik bermain yang pragmatis: mengandalkan
penguasaan bola dan langsung menuju pertahanan lawan, jarang
mempraktikkan permainan cantik.
Tapi tetap saja taktiknya sering jitu.
Di La Liga pun posisi Madrid hingga pekan ke-20 berada di puncak klasemen sementara dengan keunggulan tujuh poin dari Barcelona.
Manajemen
Real Madrid bisa blunder jika mendepak Mourinho sebelum musim usai.
Para fans Madrid tentu tak rela melihat Los Blancos kembali dipecundangi
oleh Barcelona dalam balapan perebutan gelar La Liga musim ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar