Rabu, 01 Februari 2012

Mou jangan dipecat

Jose Mourinho selama beberapa hari terakhir santer diberitakan akan hengkang dari Real Madrid. Mourinho dikabarkan sudah tidak betah di Santiago Bernabeau karena berbagai tekanan dari fans dan manajemen Madrid.

Konflik dengan beberapa pemain senior Los Blancos (yang sebagian berpaspor Spanyol) ditengarai juga menjadi pemicunya. Penyebabnya ialah kekalahan Madrid dari musuh bebuyutan Barcelona dengan skor 1-2 di leg pertama perempat final Copa del Rey, Jumat (20/1) lalu.

Saat itu Mourinho merasa dikhianati oleh beberapa pemainnya usai pertandingan. Menurut Marca, Mou merasa tersinggung dengan ucapan beberapa pemain yang menyinggung taktik yang dipakai saat melawan Barca. Mou pun lalu menunjuk beberapa pemain yang dinilainya tidak menjalankan perintahnya di lapangan.

Adalah Sergio Ramos dan Iker Casillas yang kemudian dikabarkan merasa tersinggung dengan pernyataan Mou tersebut. Namun keduanya membantah dengan tegas pemberitaan tersebut.


Tapi gosip Mou akan cabut tak juga reda. Intinya Mou muak dengan badai kritik terhadap dirinya dan politik yang dilancarkan oleh pemain dan manajemen klub.

Lalu pantaskah Mourinho dipecat atau mundur dari Real Madrid?

Jika melihat catatan prestasi dan reputasi pelatih asal Portugal itu, tak salah jika Madrid mempertahankan Mou minimal hingga akhir musim ini. Prestasi pria kelahiran Setubal, 26 Januari 1963 itu sudah tidak diragukan. Ia sukses di tiga klub top di tiga liga top Eropa.

Di Porto ia meraih juara Liga Portugal, Piala Portugal, UEFA Cup dan juara Liga Champions Eropa pada 2004.

Di musim panas 2004 Mou pindah ke Chelsea. Di musim pertamanya, Mou berhasil membawa The Blues sukses di Liga Primer, mengalahkan dominasi Manchester United dan Arsenal yang keduanya dilatih oleh manajer berpengalaman dan lebih senior.

Mou juga membawa Chelsea merajai Liga Primer (2005, 2006), Piala FA (2007), Piala Carling (2005, 2007) dan Community Shield (2005).

Sayang, konflik dengan pemilik klub Roman Abramovich dan beberapa pemain senior Chelsea membuat Mou didepak dari kursi manajer Chelsea pada pertengahan musim 2007/2008.

Lalu pada 2 Juni 2008 Mourinho ditunjuk sebagai pelatih kepala Inter Milan. Bersama klub biru hitam itu Mou meraih segudang sukses: Scudetto 2009, 2010;  Super Cup Italia di 2008; Coppa Italia 2010 dan yang paling spektakuler ialah Liga Champions Eropa 2010. Artinya di musim 2009/2010, Mou membawa Inter meraih tiga gelar alias treble.

Nama Jose Mourinho pun masih sering dielu-elukan oleh para fans Inter hingga kini.
Meski mulutnya sering mengeluarkan pernyataan kontroversial, tapi tetap Mourinho adalah pelatih yang luar biasa.

Mantan seterunya di Inggris atau kini Spanyol tak memiliki catatan prestasi seperti Mou: Juara di tiga klub top di tiga liga top Eropa!

Mou memang dikenal dengan taktik bermain yang pragmatis: mengandalkan penguasaan bola dan langsung menuju pertahanan lawan, jarang mempraktikkan permainan cantik.

Tapi tetap saja taktiknya sering jitu.

Di La Liga pun posisi Madrid hingga pekan ke-20 berada di puncak klasemen sementara dengan keunggulan tujuh poin dari Barcelona.

Manajemen Real Madrid bisa blunder jika mendepak Mourinho sebelum musim usai. Para fans Madrid tentu tak rela melihat Los Blancos kembali dipecundangi oleh Barcelona dalam balapan perebutan gelar La Liga musim ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar